Senin, 01 Agustus 2011

0 serial bukit sejarah : 1

Bukit Kasih Sayang
--> Apa yang bisa kita rasakan bahwa dunia yang begitu luas ini hanya dihuni dua orang manusia?kau dan aku. perasaan pertama adalah sepi, hening dan tak bermakna. hamparan luas dunia terasa melelahkan untuk dijelajahi. tak ada ujung disetiap arah. setiap waktu adalah kamu. kita berdua saling bertukar kata, menguji setiap benak dan beradu rasa. pada akhirnya bosan juga.

Tapi begitulah sejarah cinta manusia. The first love didunia ini. hanya berawal dari dua orang manusia. Adam dan Hawa.Babak kisah mereka disurga telah berakhir. saatnya mereka mengukir kisah baru ditanah tak bertuan. Asing bagi mereka & tampak sangat berbeda dengan surga. Disurga mereka dapat memperoleh segalanya. Disini mereka harus berusaha & bersusah payah. Dan ujian kepayahan ini dimulai dari ujian pembuktian cinta. Cinta telah terpisah dalam dua jarak. Satu di anak benua India dan sisi lain di Persia. Mereka harus bertemu menjadi sejarah cinta dan sebagai tanggungjawab eksistensi manusia. Maka kompas kasing sayang mereka menjadi penunjuk arah. Dan hati pencinta mereka menjadi magnet utara-selatan saling tarik menarik.

Akhirnya penantian kerinduan & gelora cinta mengebu-gebu itu bertemu juga. Dibukit kecil dalam geografis dunia. Pada puncaknya yang sempit itu bagi mereka berdua, pertemuan itu menjadi obat. Kerinduan telah sirna, kenestapaan & kelelahan fisik menjadi tak berarti lagi. Cinta & kasing sayang telah dipertemukan oleh Sang Maha Pecinta. Hukuman akhirnya tertunaikan. Tipu daya iblis, akhirnya hanya menjadi sejarah pembuktian cinta. Dan babak baru ini akan dimulai. Saat itu juga…



Itulah tugu cinta,
Tempat bertemunya sejarah pencinta,
Terpisah dunia baru keterasingan,
Maka terbayar sudah dalam pertemuan itu,
Magnet cinta telah menarik mereka,
Penghulu semua manusia, adam & hawa…
Menjadi pembuktian atas kasih sayang Tuhannya.
Disanalah kata cinta pertama terucap di dunia,
Dari ujung puncahnya, bukit kasing sayang
Jabal Rahmah






0 komentar:

Posting Komentar

 

"serunai hijau," Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates