-->
Lihatlah Kematian berdiri bagai kolom-kolom cahaya
antara ranjangku dengan jarak infiniti;
antara ranjangku dengan jarak infiniti;
Tahanlah nafasmu dan dengarkan kibaran kepak sayap-sayapnya.
Dekatilah aku, dan ucapkanlah selamat tinggal buatku.
Tampak teduh & damai. Bahasa jiwa telah menyatukannya. Walau bait itu mengisyaratkan makna ajal. Bagian terakhir antara ikatan manusia dan waktu amalnya. Tapi tetap saja nampak dalam-indah. Mungkin memang demikian yang diinginkan Gibran dari puisi tersebut.
Ketika ruang jiwa manusia memiliki bagian dari kebermaknaan. Dalam kaitan olah rasa untuk membentuk nuansa keindahan. Maka seni adalah sebutan untuk menampakkan raut kengerian dalam bahasa kelembutan. Seni itu adalah pemanfaatan budi dan akal untuk menghasilkan karya yang membahagiakan jiwa spritual manusia, begitu menurut brade.
Ketika ruang jiwa manusia memiliki bagian dari kebermaknaan. Dalam kaitan olah rasa untuk membentuk nuansa keindahan. Maka seni adalah sebutan untuk menampakkan raut kengerian dalam bahasa kelembutan. Seni itu adalah pemanfaatan budi dan akal untuk menghasilkan karya yang membahagiakan jiwa spritual manusia, begitu menurut brade.
Bagi para seniman, ada standar dalam cita rasa diri yang melekat pada karya seninya. Memang ukurannya menjadi subyektif, namun disitu letak keunikan dari seni. Menjadi bernilai &berharga. Tidak dapat dihakimi dengan baik atau buruk. Yang ada adalah saya suka atau saya tidak paham dengan maknanya. Karena memang butuh ketautan jiwa, frekuensi yang harmoni antara seorang seniman dan penikmat karya seninya. Semua diikat dalam karakter jiwanya. Itu pula yang menjelaskan kenapa seorang Van Goth tidak bisa mendapatkan kepuasan jiwa dalam karya kubism picaso.
Perbedaan itu juga mengalir menuju muara cita-cita tertinggi. Sungainya akan menentukan kelokan alirannya. Tapi pada akhirnya laut juga yang menjadi tujuannya.
Ungkapan tersebut menjelaskan seni barat & islam. Bagi masyarakat barat, seni adalah sebuah ekspresi kebebasan. Pada akhirnya menurut Addler, seni adalah sesuatu yang memberi kita kesenangan. Makna al fann (seni) dalam islam memberi tujuan dan batasan yang berbeda. Jika ruh seni adalah perasaan terhadap keindahan maka Al Qur'an sendiri telah menyebutkan "Yang membuat segala sesuatu, yang Dia ciptakan sebaik-baiknya…" (Q.S. As Sajdah:7), begitu kata Syeikh Yusuf Qardhawi dalam Al Islam wal Fann. Jadi seni itu indah, tapi juga bernilai dalam kerangka kemanusian dan menjaga fitrah-fitrah keterikatan dunia dan transendensi langit. Maka menurut Dr. Barakat Muhammad Murad dalam Fannanul Muslim wal Ibda', seni adalah penggerak nalar agar bisa menjangkau lebih jauh tentang apa yang berada di balik materi. Keindahan adalah salah satu sebab tumbuh dan kokohnya keimanan, sehingga keindahan itu menjadi sarana mencapai kebahagiaan dalam kehidupan.
Dan seni itu telah disematkan dalam akhir dari perjalanan karya mereka. “Seni kematian”. Bagaimana cara mereka mengakhiri hidup mereka adalah seni. Sebagai bagian dari master piece seni yang mereka ciptakan selama ini. Maka melegendalah. Dikenang oleh generasi-genesai sesudahnya. Seni menjadi bahasa dalam perjuangan mereka. Melawan tiran. Mereka menikmati dalam keluasan ruang jiwa. Dan akhirnya pada akhirnya mereka tersenyum juga. Meski cita-cita mereka belum terwujud, toh setidaknya mereka telah meninggalkan master piece sebagai keteladanan. Dan biarkan seni itu berkembang hingga pada akhirnya pajangan-pajangan dinding disurga akan mengabadikan, dalam tajuk pagelaran seni-seni sejarah manusia. Antara seni klasik dan seni kontemporer. Maka terimalah pula senandung seni ini untuk mengenang mereka,
Debu-debu beterbangan
Kabut di tanah kemuliaan
Kringat darah bercucuran
Iringi kepergian
Bribu nyawa tlah terbang
Menuju tempat yang dijanjikan
Tapi ghiroh tak kan sirna
Bebaskan bumi anbiya
Nama : Imad Hasan Ibrahim Aqil
Lebih dikenal : Imad Aqil
Kelahiran : 10 Juli 1971 ,Kamp Pengungsi Jabaliya
Syahid : Rabu 24 November 1993
Karya seni : syahid setelah terkena salah satu rudal penghancur tank yang digunakan pasukan Israel didaerah asy-Syaja’iyyah
Nama : Yahya Abdullathif Sathi Ayyash
Lebih dikenal : Yahya Ayyash
Kelahiran : 6 Maret 1966,di Rafah, Nablus a
Syahid : Jum’at, 5 Januari 1996
Karya seni : syahid setelah terkena ledakan bom telah dipasang dalam pesawat HT nya oleh shin Bet
Lebih dikenal : Sholah Syahadah
Kelahiran : 24 Februari 1952, di kamp pengungsi asy Syathi’di Beit Hanun
Syahid : Selasa 23 Juli 2002
Karya seni : syahid dengan Serangan yang dilakukan dengan menggunakan pesawat F16 buatan Amerika
Nama : Ahmad Ismail Yasin
Lebih dikenal : Ahmad yasin
Kelahiran : tahun 1938 di desa Al-Jura, sebelah selatan kota Gaza
Syahid : Senin, 1 Shafar 1425 H/ 22 Maret 2004
Karya seni : syahid karena dihantam rudal penjajah Zonis Israel setelah melaksanakan sholat subuh berjama’ah di masjid Al-Mujama’ Al-Islami, Gaza.
Nama : Abdul Aziz Ali Abdul Majid al-Rantisi
Lebih dikenal : Abdul Aziz al-Rantisi
Kelahiran : 23 Juli 1947, di kampung bernama Binaa di antara Asqalan dan Jaffa
Syahid : Sabtu, 25 Shafar 1425/ 17 April 2004
Karya seni : syahid karena dihantam roket yang dilancarkan oleh helicopter Apache zionis.
0 komentar:
Posting Komentar