Minggu, 15 Juli 2012

0 Kesadaran Sujud

 Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu (Adam), lalu Kami bentuk tubuhmu, kemudian Kami katakan kepada Para Malaikat: “Bersujudlah kamu kepada Adam”, Maka merekapun bersujud kecuali Iblis. Dia tidak Termasuk mereka yang bersujud.(Al-A’raf : 11)

Kisah tentang pembangkangan iblis, adalah peristiwa masyhur yang sudah seringkali kita dengar. Dan bahkan disebutkan berkali-kali dalam A-Qur’an. Satu bentuk pembangkangan yang ditunjukkan iblis adalah keengganan iblis untuk bersujud kepada adam. Ketika Allah perintahkan hal serupa kepada malaikat, maka malaikat tunduk dan patuh. Disini kita pahami bahwa iblis adalah makhluk yang durhaka kepada Allah, tapi disisi lain iblis sadar tentang perintah tersebut. Dalam sudut pandang pemahamannya, sujud adalah bentuk pengakuan bahwa adam lebih baik dibanding dirinya. Maka atas dasar asal penciptaan, iblis enggan bersujud pada adam. Karena penciptaan iblis yang berasal dari api dipandang lebih baik dibanding adam yang diciptakan dari tanah. Memang kita tidak tahu betul apa kehendak Allah atas makna perintah dibalik sujud itu, namun yang jelas itu adalah perintah yang harus dilakukan dan dimaknai atas dasar sebuah kesadaran. Apapun makna dibalik perintah itu. 
 
Wahai orang-orang yang beriman rukuklah,sujudlah dan sembahlah tuhanmu dan berbuatlah kebaikan, agar kamu beruntung (Al-Hajj: 77)

Disisi lain manusia juga diperintahkan untuk bersujud. Bersujud kepada Rabb Yang Maha Tinggi. Sebagian ada yang tunduk & patuh, sedang sebagian yang lain ada yang ingkar. Betapapun sangat jelas maksud dan dasarnya sehingga tidak dapat ditolak, karena Allah adalah Dzat Yang Maha Agung yang menciptakan alam semaesta, tak ada yang sebanding dengan-Nya. Namun tetap saja ada manusia yang enggan melakukannya. Berbeda bila dibandingkan dengan ketika iblis yang diperintahkan bersujud pada adam. Sebagian lain manusia adapula yang taat & patuh dengan perintah sujud itu. Namun hanya sedikit yang sadar dengan perintah itu & mampu memaknainya. Sehingga dalam sujudnya kadang hanya aktivitas rutin atau aktivitas fisik tanpa makna. Maka sujudnya tidak dapat menggetarkan & tak dapat pula menghidupkan. Hanya gerakan kosong, yang tak memberikan siraman hati yang gersang. Padahal jikalau disadari dengan seksama, dalam sujud itu terdapat kenikmatan & kedekatan kepada Sang Khaliq. Bahkan tanpa batas. 

Mereka itulah orang yang telah diberi nikmat oleh Allah, yaitu dari golongan para nabi dari keturunan adam dan dari orang yang Kami bawa dalam kapal nuh, dan dari keturunan Ibrahim dan israil(ya’kub) dan dari orang yang telah Kami beri petunjuk dan telah Kami pilih. Apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pengasih kepada mereka, maka mereka tunduk sujud dan menangis (Maryam: 58) 

Dan memang hanya orang-orang yang memiliki kecerdasan akalnya yang mampu memunculkan kesadaran akan makna sujud yang akan meluruskan lisannya, mencerahkan pikirannya dan memberi ketenangan hati. Itulah jiwa dan hati yang senantiasa hidup dalam kesadaran, untuk ingat kepada Allah.

 Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan dalam pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal. Yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata) “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka”(Ali-Imran: 190-191) 

Maka apalagi yang hendak kita tunggu, mari bersujud disetiap lima waktu dengan kesadaran. Dalam sujud-sujud panjang yang mendekatkan kita dengan Allah dan dalam kenikmatan curahan jiwa atas setiap problematika yang hinggap dalam pikiran kita… terlepaslah & bebaslah dalam mi’raj itu.

0 komentar:

Posting Komentar

 

"serunai hijau," Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates