Sesungguhnya Kami telah
menciptakan kamu (Adam), lalu Kami bentuk tubuhmu, kemudian Kami katakan kepada
Para Malaikat: “Bersujudlah kamu kepada Adam”, Maka merekapun bersujud kecuali Iblis.
Dia tidak Termasuk mereka yang bersujud.(Al-A’raf : 11)
Wahai orang-orang yang beriman rukuklah,sujudlah dan sembahlah tuhanmu dan berbuatlah kebaikan, agar kamu beruntung (Al-Hajj: 77)
Disisi lain manusia juga diperintahkan untuk bersujud. Bersujud kepada Rabb Yang Maha Tinggi. Sebagian ada yang tunduk & patuh, sedang sebagian yang lain ada yang ingkar. Betapapun sangat jelas maksud dan dasarnya sehingga tidak dapat ditolak, karena Allah adalah Dzat Yang Maha Agung yang menciptakan alam semaesta, tak ada yang sebanding dengan-Nya. Namun tetap saja ada manusia yang enggan melakukannya. Berbeda bila dibandingkan dengan ketika iblis yang diperintahkan bersujud pada adam.
Sebagian lain manusia adapula yang taat & patuh dengan perintah sujud itu. Namun hanya sedikit yang sadar dengan perintah itu & mampu memaknainya. Sehingga dalam sujudnya kadang hanya aktivitas rutin atau aktivitas fisik tanpa makna. Maka sujudnya tidak dapat menggetarkan & tak dapat pula menghidupkan. Hanya gerakan kosong, yang tak memberikan siraman hati yang gersang. Padahal jikalau disadari dengan seksama, dalam sujud itu terdapat kenikmatan & kedekatan kepada Sang Khaliq. Bahkan tanpa batas.
Mereka itulah orang yang telah diberi nikmat oleh Allah, yaitu dari golongan para nabi dari keturunan adam dan dari orang yang Kami bawa dalam kapal nuh, dan dari keturunan Ibrahim dan israil(ya’kub) dan dari orang yang telah Kami beri petunjuk dan telah Kami pilih. Apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pengasih kepada mereka, maka mereka tunduk sujud dan menangis (Maryam: 58)
Dan memang hanya orang-orang yang memiliki kecerdasan akalnya yang mampu memunculkan kesadaran akan makna sujud yang akan meluruskan lisannya, mencerahkan pikirannya dan memberi ketenangan hati. Itulah jiwa dan hati yang senantiasa hidup dalam kesadaran, untuk ingat kepada Allah.
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan dalam pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal. Yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata) “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka”(Ali-Imran: 190-191)
Maka apalagi yang hendak kita tunggu, mari bersujud disetiap lima waktu dengan kesadaran. Dalam sujud-sujud panjang yang mendekatkan kita dengan Allah dan dalam kenikmatan curahan jiwa atas setiap problematika yang hinggap dalam pikiran kita… terlepaslah & bebaslah dalam mi’raj itu.
0 komentar:
Posting Komentar