Rabu, 29 Januari 2014

0 Gerak energi Cinta

Kalau saja bumi dan gunung itu bukan pecinta,
Tentu rumput takkan tumbuh dalam dada mereka…

Keangkuhan menjadi hilang begitu jalaludin rumi melantunkan bait syair cinta dalam diwan-I kabir. Tiba-tiba saja gunung dan bumi yang kokoh sebagai lambang maskulinitas seketika tampak santun namun berenergi. Penjelasannya adalah cinta. Dari energy cinta itulah yang menjadi alasan munculnya energy kehidupan di atas tragedy kemeranaan. Hangusnya hutan, kelamnya langit oleh letusan gunung dan pertumpahan darah yang dihadirkan kebencian bumi menjadi tak berarti. Karena yang diciptakan oleh gerak kekuatannya adalah kehidupan. Rumput hijau yang tumbuh sebagai lambang kehidupan…

Begitulah adanya tafsir cinta dalam kehidupan kita. Ia menjadi gerak energy yang menciptakan harapan. Disaat kebencian dan rasa frustasi akibat para culas dan oportunis dari sifat serakah dan keangkuhannya, maka cinta mengembalikan fitrah manusia pada empati dan optimis. Ia menjadi gerak laju ikatan kerja manusia dalam merubah bumi yang telah luluh lantah oleh kejahatan dan alam yang murka. Banjir, gunung meletus atau tirany yang menyengsarakan hanya menjadi bukti dari gerak energy cinta itu. Maka dalam serial cinta-nya anis matta menjelaskan bahwa atas tafsir cintalah penciptaan dan kehidupan ini  menjadi satu-satunya penjelas kehendak Sang Pencipta.  
Dalam lanjutan baitnya rumi bersenandung,

Cinta itu api yang akan mengubahku menjadi air,
Seandainya aku batu yang keras…

Inilah yang dibutuhkan negeri ini, gerak energy cinta yang mengubah tiap individu menjadi ikatan yang harmoni. kokoh layaknya gelombang keadilan yang digerakkan angin kebenaran ketika menghempas problem kemanusiaan.

0 komentar:

Posting Komentar

 

"serunai hijau," Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates