Senin, 30 September 2013

0 serial bukit sejarah: 11

Arofah 

“Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.” 
(QS. Ali Imron: 97) 

Padang arofah adalah bagian dari agama ini. Perintah untuk menunaikan ibadah haji sebagai kewajiban dan rukun islam yang ke-5 tidak lepas dari padang ini. Rasulullah SAW pernah menegaskan, al-hajju ’Arafah, haji adalah berkumpul di Padang Arafah. Semestinya tempat ini punya nilai sejarah dan tak terpisahkan dari agama islam. Mari kita simak sepenggalnya, saat haji wada’ 9 Zulhijjah Tahun10 Hijriah. 

Menjadi saat-saat yang tidak terlupakan bagi kaum muslimin, setelah mengalami perjuangan dan kesebaran untuk bisa memasuki makkah. Setelah sekian lama akhirnya kerinduan mereka untuk mengunjungi ka’bah dan beribadah di sana terlaksana juga. Namun saat itu adalah saat perjumpaan terakhir pula menjelang wafatnya Rasulullah saw, mari kita renungkan khutbah beliau saat menyempurnakan wukuf di padang tandus di atas bukit arofah, 

Wahai manusia, dengarkanlah baik-baik apa yang hendak Ku katakan. Aku tidak mengetahui apakah aku dapat bertemu lagi dengan kalian setelah tahun ini. Oleh karena itu dengarlah dengan teliti kata-kataku ini dan sampaikanlah kepada orang-orang yang tidak dapat hadir di sini pada hari ini. 

Wahai manusia, sebagaimana engkau menganggap bulan ini dan kota ini sebagai suci, maka anggaplah jiwa dan harta setiap orang Muslim sebagai amanah suci. Kembalikan harta yang diamanatkan kepadamu kepada pemiliknya yang berhak. Janganlah engkau sakiti siapapun agar orang lain tidak menyakitimu. Ingatlah bahwa sesungguhnya engkau akan menemui Tuhan-mu dan Dia pasti membuat perhitungan atas segala amalan kalian. Allah telah mengharamkan riba, oleh sebab itu segala urusan yang melibatkan riba tinggalkan mulai sekarang. 

Waspadalah terhadap syaitan demi keselamatan agamamu. Dia telah putus asa untuk menyesatkan kalian dalam dosa besar, maka berjaga-jagalah supaya kalian tidak mengikutinya dalam dosa kecil. 

Wahai manusia, sebagaimana kalian menpunyai hak atas isteri kalian, mereka juga mempunyai hak di atas kalian. Sekiranya mereka menyempurnakan hak mereka keatas kalian maka mereka juga berhak untuk diberi makan dan pakaian dalam suasana kasih sayang. Layanilah wanita-wanita kalian dengan baik dan berlemah lembutlah terhadap mereka karena sesungguhnya mereka adalah teman dan pembantu kalian yang setia. Dan hak kalian atas mereka ialah mereka sama sekali tidak boleh memasukkan orang yang kalian tidak sukai ke dalam rumah kalian dan dilarang melakukan zina. 

Wahai manusia, dengarkanlah dengan sungguh-sungguh kata-kataku ini, sembahlah Allah, dirikanlah sholat lima kali sehari, berpuasalah di bulan Ramadhan, dan tunaikanlah zakat dari harta kekayaan kalian, kerjakanlah ‘ibadah Haji’ sekiranya kamu mampu. Ketahuilah bahwa setiap Muslim adalah saudara atas Muslim yang lainnya. Kalian semua adalah sama; tidak seorang pun yang lebih mulia dari yang lainya kecuali dalam Taqwa dan beramal soleh. 

Ingatlah, bahwa kalian akan menghadap Allah pada suatu hari untuk dipertanggung- jawabkan di atas segala apa yang telah kalian kerjakan. Oleh karena itu waspadalah agar jangan sekali-kali kalian keluar dari landasan kebenaran setelah ketiadaanku. 

Wahai manusia, tidak ada lagi Nabi atau Rasul yang akan datang setelahku dan tidak akan lahir agama baru. Oleh karena itu wahai manusia, nilailah dengan betul dan fahamilah kata-kataku yang telah aku sampaikan kepada kalian. Sesungguhnya aku tinggalkan kepada kalian dua perkara, yang sekiranya kalian berpegang teguh dan mengikuti kedua-duanya, niscaya kalian tidak akan tersesat selama-lamanya. Itulah Al Quran dan Sunnahku. 

Hendaklah orang-orang yang mendengar ucapanku, menyampaikan pula kepada orang lain. Semoga yang terakhir lebih memahami kata-kataku dari mereka yang terus mendengar dariku. Saksikanlah ya ALLAH, bahwa telah aku sampaikan risalah Mu kepada hamba-hamba Mu. Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. 

Dari atas bukit arofah, kita merenungkan kembali nilai kesempurnaan dari Agama ini. Nasehat manusia paling mulia di saat-saat terakhirnya memberikan pesan cinta yang semestinya menjadi jalan hidup bagi setiap mukminin. Keimanan, keislaman, hubungan makhluk dengan kholik, hubungan sesama manusia. Kewajiban yang mesti ditunaikan terhadap hak setiap orang dan tentu saja ketaqwaan dan amal sholih yang telah diatur dalam kitabullah dan as sunnah. Semua itu adalah wasiat yang paling berharga, bukan hanya untuk diingat tapi untuk di amalkan. Inilah peringatan yang semestinya di dapatkan bagi setiap orang yang berkunjung ke padang itu di bukit arofah.

0 komentar:

Posting Komentar

 

"serunai hijau," Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates