Selasa, 24 Desember 2013

0 PESONA DAN KEAJAIBAN

Tiap hari ia sisihkan waktunya untuk menghampiri seorang lelaki tua, kumal dan tak berdaya di pojok jalan kota madinnah. Ia bawa sebungkus makanan dan ia suapkan dengan lembut kepada lelaki lumpuh yang mengemis itu. Ketika ia bersamai dengan rasa kasih, tak hentinya dalam ucap sang pengemis, 
Berhati-hatilah engkau tuan, di kota ini ada seorang penipu dan tukang sihir bernama Muhammad, jangan sampai engkau terpedaya olehnya…” 
Namun lelaki santun ini tetap saja melayaninya dengan hangat dan tak begitu menghirau perkataan tersebut. 

Beberapa waktu, sang pengemis tak lagi mendapati sosok yang setiap hari membersamai dan memberinya makan tersebut. Hingga akhirnya, datang oranglain yang dipercaya untuk menggantikan menunaikan kebiasaannya pada lelaki pengemis tersebut. Abu bakar sang khalifah melakukan hal serupa yang dilakukan Rasulullah pada pangemis yahudi itu. Namun demikian kelembutan Abu Bakar tetap saja berbeda dengan Rasulullah, hingga akhirnya pengemispun bertanya, 
Dimana orang yang biasa mendatangiku itu?” ia menyuapiku dengan lebih sabar dan lembut…” 
Mendengar tanya tersebut, Abu bakar meneteskan air mata sambil menjawab, 
Orang yang biasa menyuapimu tiap hari itu adalah Muhammad yang seringkali kau hina. Dan sekarang ia telah meninggal…” 
Mendapat jawaban tersebut pengemis Yahudi itu meneteskan air matanya jua, sambil lirih terucap dari lisannya, “Asshadualaillahailallah wa muhammadarasulullah…” 

Kisah ini memberikan makna bagi kita tentang pesona dan keajaiban. Pesona bukan saja sesuatu yang membuat kita terkagum dengan melihatnya, lebih dari itu pesona membawa aura kebaikan yang mampu kita rasakan dalam kebajikan hati yang tak mampu ditolak. Paras yang elok, tubuh yang gagah, harta yang melimpah dan kecerdasan pikir bisa saja jadi sumber pesona. Pesona fisik dan material itu tak kan mampu bertahan lama. Ia akan segera sirna. Berbeda dengan laku kebajikan. Ia menjadi jalan bagi kebaikan dan pintu hidayah bagi orang yang menerimanya. Seperti sinar mentari pagi, ia menghangat saat terasa oleh raga dan pada saat itu pula kita bersemangat dan menjadi tergerak karenanya. Keajaiban itu adalah wujud kerja dari pesona yang menjadi gelombang yang menggulung, memecah karang yang keras. Ia menjadi kekuatan yang akan menghempas bagi tiap penghalang. Jadilah ia kebajikan abadi, meski tak lagi ada existensi dari sang pembawa pesona itu…

0 komentar:

Posting Komentar

 

"serunai hijau," Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates