Diusianya
yang menginjak kepala tiga, sudah tidak muda lagi untuk ukuran seseorang
diprofesi yang dilakoninya. Stamina dan kecepatan sudah tidak dimilikinya
sebagai modal seorang yang cukup sentral dalam perannya. Namun visi dari
pengalaman dan torehan prestasi yang menjadi ukuran kualitasnya tidak dapat
dipungkiri oleh berbagai pihak. Iapun menjadi tokoh sentral di tim yang
dipimpinnya. Ia adalah seorang live legend.
Dalam
dunia keseharian kita, peristiwa telah melahirkan banyak nama yang memiliki
arti besar dalam suatu bidang tertentu. Jasa, pengorbanan dan charisma-ketokohan
menjadi penanda bagi seorang live legend. Barangkali produktivitas dan
kontribusi nyata-nya tidak sebesar dulu lagi. Karena sang waktu telah banyak
meluruhkan optimasi talentanya. Atau barangkali sang legend tidak lagi
mengambil peran dalam bidang yang telah dijalani dalam rentang waktu yang tidak
pendek itu. Namun keberadaannya menjadi nilai tersendiri bagi orang-orang
sesudahnya. Ada aura yang terpancarkan dari charisma yang tak pernah hilang
dalam dirinya.dan tentu saja hasil karyanya merupakan prestasi yang menjadi
pondasi mimpi bagi generasi-generasi sesudahnya. Oleh karenanya, dalam
masyarakat modern kita mereka sering kali disamakan dengan sosok pahlawan dalam
cakupan ruang yang lebih sempit. tidak salah memang, penghargaan itu disematkan
diatas jasa yang telah mereka berikan. Namun hal tersebut menjadi satu bentuk
beban tersendiri bagi sang legend dan generasi sesudahnya.
Beban
yang berarti menempatkan sang legend sebagai sosok yang perfect tanpa cacat.
Padahal sebagai manusia, peluang salah adalah satu hal yang sangat mungkin
terjadi. Maka apabila tiba-tiba saja berbuat salah, kita tiba-tiba saja
menjatuhkannya dari puncak elu-elu-an kita. Kita anggap sebagi “setan” dalam
pandangan kita. Tidak. Semestinya kita tetap objektif dalam menilainya.
Kemudian
beban juga ada digenerasi sesudahnya yang memiliki keharusan dalam menjaga
kejayaan dan nama besar yang sudah dicapai sang legend. Ini memiliki kadar yang
tidak mudah dalam ruang emosi dan kapasitas sang penerus. Apalagi dibawah
bayang-bayang dan pengawasan sang legend itu sendiri. Bisa jadi talent yang
diberikan tidak sama. Dan dunia telah berubah dalam sikulus pergiliran takdir.
Oleh karenanya, menjadi bijak adalah menggunakan cara pandang terbaik dalam
menempatkan konteks tersebut dalam satu proporsi yang adil.
Adalah
zinadine zidane kita bisa belajar dari sosok live legend sepakbola itu. Kesalahan
mungkin juga pernah dialaminya saat partai final piala dunia melawan Italia.
Toh, diluar peristiwa tersebut kita masih
dapat melihat karya-karyanya dalam sepakbola, baik dilevel klub maupun
timnas perancis. Itu yang semestinya kita kenang dalam peran penting setiap
live legend dalam setiap bidang kehidupan ini…
0 komentar:
Posting Komentar